Menangkap Makna Bersujud

| |

Dalam shalat lima waktu sehari semalam, seseorang harus melakukan sujud berkali-kali. Setiap raka'at, bersujud dua kali. Untuk memenuhi kewajiban shalat lima waktu saja, maka genap 17 raka'at, sehingga jika dikalikan dua, maka ketemu 34 kali. Jumlah itu belum ditambah dengan shalat sunnah dan apalagi shalat di bulan Ramadhan, pasti raka'at itu meningkat jumlahnya.

Setelah sekian lama menjalankan sujud berkali-kali pada setiap hari itu, adakah kita terbayang makna yang sebenarnya dari posisi yang harus dilakukan itu. Seorang yang sedang bersujud menggambarkan keadaan pasrah secara total. Wajahnya diletakkan di tempat sujud secara keseluruhan, mulai dari dahi, hidung, dan sebagian pipi. Wajah yang sehari-hari merupakan simbul kehormatan, akan tetapi pada saat bersujud, dengan tulus ditempelkan ke tanah atau alas sujud.

Demikian pula, pada saat bersujud, posisi wajah disamakan dengan posisi telapak kaki tatkala seseorang sedang berdiri. Wajah seseorang menjadi berposisi paling rendah dibanding anggota badan lainnya. Bahkan letak wajah lebih rendah dibanding posisi pantatnya sendiri. Lihat saja seseorang yang sedang bersujud, maka pantatnya jauh lebih tinggi dibanding dengan wajahnya. Itulah posisi dalam bersujud.

Oleh karena itu, tatkala seseorang sedang bersujud, maka tergambar keadaan pasrah secara total. Tidak ada sesuatu yang dibanggakan. Bahkan wajahnya saja diletakkan pada posisi lebih rendah dari semua anggota badan, -----sekali lagi, tidak terkecuali pantatnya sendiri itu. Pada saat sedang bersujud, maka yang bersangkutan diapakan saja akan menyerah. Tentu, penyerahan diri itu tidak ditujukan kepada siapapun, kecuali kepada Tuhan.

Selain itu, bahwa seorang pada saat sedang menyembunyikan wajah, ------sebagaimana juga dalam sujud itu, biasanya menggambarkan sedang dalam keadaan takut atau malu. Orang yang takut atau malu biasanya menyembunyikan wajahnya. Demikian pula, jika benar-benar dihayati, maka bersujud juga menggambarkan adanya rasa malu atau takut kepada sesuatu. Sesuatu itu adalah, apalagi kalau bukan Dzat Yang Maha Kuasa, ialah Allah swt.

Setidaknya sebanyak 34 kali dalam waktu sehari semalam, seorang yang mengaku sebagai muslim dan mukmin dibiasakan menyadari atas kesalahannya hingga merasa malu dan takut secara total kepada Tuhannya. Kebiasaan berserah diri yang diekspresikan dalam bentuk bersujud oleh karena rasa malu dan takut kesalahannya diketahui oleh orang, dan apalagi oleh Allah, maka seharusnya melahirkan kesadaran yang mendalam terhadap posisi dirinya di tengah-tengah kehidupan ini.

Manakala makna sujud yang dilakukan setidaknya 34 kali dalam sehari semalam itu benar-benar dihayati sepenuhnya, maka kiranya tdak ada orang yang berani bersombong, takabur, merasa benarnya sendiri, dan merasa istimewa dibanding yang lain. Sebab di dalam bersujud bagi semua orang adalah sama. Tidak ada jenis bersujud bagi orang tertentu, misalnya sebagai pembesar, berpangkat, berpendidikan tinggi, kaya gelar akademik atau kebangsawanan. Pengecualian sujud hanya kepada orang sakit yang secara fisik tidak mampu melakukannya.

Selain itu, umpama makna sujud juga dihayati dan dijadikan pedoman di dalam kehidupan sehari-hari, maka tidak akan banyak orang yang sehari-hari selalu menyakiti hati sesamanya, merugikan, menindas, memonopoli, merampas hak orang lain, dan seterusnya. Sebab perbuatan itu adalah dosa. Namun sayangnya, dalam bersujud berkali-kali, hingga 34 kali sehari semalam, belum tentu dihayati, bahkan tatkala bersujud pun seolah-olah tidak berserah diri atau juga tidak bersujud. Wallahu a'lam
(Author)
Sumber :  http://www.uin-malang.ac.id/


Share/Bookmark
Diposting oleh nu ponorogo pada 06:42. dalam kategori , , . Anda juga dapat mengikuti di RSS 2.0. dan silahkan tinggalkan komentar

baca juga :

LTNU


0 comments for "Menangkap Makna Bersujud"

Leave a reply